Seandainya di tahun 2035, kamu bisa bikin video iklan cuma dalam hitungan detik pake AI, atau kerja dari kafe di Bali sambil ngelola proyek AI untuk klien di Eropa. Apa yang akan kamu siapkan buat masuk ke dunia itu?
Kecerdasan Buatan (AI) diprediksi bakal jadi tulang punggung dunia kerja, mengubah cara kita bekerja, ngobrol, sampe hidup sehari-hari.
Tapi, di samping peluang karier baru yang super menarik, ada juga risiko yang bikin deg-degan, kayak pekerjaan hilang atau persaingan ketat.
Yuk bedah apa saja peluang dan risiko karier di era AI 2035, plus tips praktis buat nyiapin diri, meski kamu nggak jago teknologi!
AI di 2035: Bakal Seperti Apa?
Di 2035, AI bakal kayak sahabat yang selalu ada di sisi manusia. Deloitte (2025) bilang pasar AI global bisa nyampe Rp27 kuadriliun. AI bakal merambah ke mana-mana:
- Kesehatan: Diagnosis super akurat sampe 99%, bikin dokter kayak punya mata elang.
- Pendidikan: Belajar yang disesuain sama gaya kamu, kayak tutor pribadi.
- Bisnis: 70% kerjaan ribet kayak entri data atau analisis bakal diambil alih AI.
- Kreativitas: AI bikin film, musik, atau desain dalam sekejap.
Di media sosial, orang-orang pada excited soal AI yang bikin kerja Work From Anywhere (WFA) makin gampang, tapi banyak juga yang khawatir soal pekerjaan yang hilang atau data pribadi bocor.
Di 2035, AI diprediksi bakal didorong oleh:
- AI Multimodal: Bisa ngerti teks, gambar, suara, sampe sensor, kayak asisten super pintar.
- AI Kuantum: Ngebutin proses buat simulasi ilmiah atau optimasi logistik.
- Etika AI: Aturan global biar AI nggak bias atau disalahgunain.
Peluang Karier di Era AI 2035
AI bakal buka pintu buat profesi baru yang kece, bahkan buat kamu yang nggak paham coding. Ini dia beberapa peluang yang bisa kamu coba:
1. Jadi Penjaga Etika AI
Pastikan AI nggak diskriminatif atau bikin masalah. Misalnya, cek algoritma perekrutan supaya adil buat semua orang.
Kenapa dibutuhkan? World Economic Forum (2024) bilang permintaan spesialis etika AI bakal naik 40% gara-gara aturan ketat di Eropa dan AS.
Skill yang dibutuhkan, paham hukum, jago ngomong, dan ngerti analisis data dasar.
Kamu bisa mulai dari:
- Ikut kursus etika AI di Coursera atau edX.
- Pelajari aturan kayak GDPR biar ngerti regulasi data.
2. Kreator Konten Pake AI
Pake AI generatif buat bikin video, artikel, atau desain, terus kamu poles biar lebih kece. Contoh: Edit iklan buatan AI buat brand lokal.
Kenapa Dibutuhkan? Pasar konten AI diprediksi nyampe Rp7,5 kuadriliun di 2035 (Statista, 2024).
Skill yang Dibutuhkan adalah kreativitas, pemasaran digital, dan ngedit pake Canva atau CapCut.
Gimana Mulainya?
- Coba mainin alat AI kayak DALL-E atau MidJourney.
- Bikin portofolio di Behance, pajang karya terbaikmu.
3. Pelatih AI (AI Trainer)
Ngajarin AI biar pinter dengan ngasih data berkualitas, kayak ngelabelin emosi di teks atau gambar. Misalnya, bikin data buat chatbot kesehatan.
Kenapa Dibutuhkan? AI butuh manusia buat ce dan bikin hasil akurat. Upwork (2024) bilang permintaan AI trainer naik 25%.
Skill yang Dibutuhkan: teliti, paham bahasa AI, dan literasi digital dasar.
Gimana Mulainya?
- Cari proyek pelabelan data di Appen atau Scale AI.
- Mulai dari proyek kecil, kayak ngelabelin 100 teks sehari.
4. Manajer Proyek AI
Pekerjaannya ngatur tim yang bikin atau pake solusi AI, kayak proyek optimasi logistik pake AI.
Kenapa dibutuhkan? Banyak bisnis butuh orang yang ngerti AI tanpa harus jago coding.
Skill yang Dibutuhkan: Manajemen proyek, komunikasi, dan sedikit wawasan AI.
Gimana Mulainya?
- Belajar pake Trello atau Asana buat ngatur proyek.
- Ikut kursus manajemen proyek di Google Career Certificates.
5. Desainer UX untuk AI
Tugasnya bikin antarmuka aplikasi AI yang gampang dipake, kayak chatbot yang nggak bikin bingung.
Kenapa dibutuhkan? Pengalaman pengguna jadi kunci sukses AI. Gartner (2024) bilang permintaan UX designer naik 20%.
Skill yang dibutuhkan ada desain grafis, empati ke pengguna, dan pake alat kayak Figma.
Gimana Mulainya?
- Belajar UX design di Coursera.
- Coba proyek kecil di Fiverr, kayak bikin mockup aplikasi.
6. Konsultan Transformasi Digital
Kerjanya bantu bisnis pake AI buat efisiensi, kayak otomatisasi layanan pelanggan.
Skill yang dibutuhkan untuk sukses di pekerjaan ini adalah komunikasi, analisis bisnis, dan sedikit pemahaman tentang AI.
Gimana Mulainya?
- Mulai dari pengalaman manajemen atau marketing.
- Belajar AI dasar lewat kursus gratis di YouTube.
7. Guru AI
Selayaknya guru, tugasnya ngajarin orang cara pake AI, misalnya bikin kursus AI untuk Bisnis Kecil.
Skill yang dibutuhkan, pastinya kemampuan mengajar, komunikasi, dan literasi digital.
Gimana Mulainya?
- Bikin kursus di Karyakarsa atau Udemy, mulai dari topik simpel kayak “AI untuk Pemula”.
- Promosiin di X atau grup WhatsApp lokal.
Risiko Karier yang Harus Diwaspadai
AI emang keren, tapi ada juga ancaman yang bikin kita kudu waspada:
1. Pekerjaan Ilang
Tugas rutin kayak entri data atau customer service bakal diambil alih AI. McKinsey (2024) bilang 30% pekerjaan saat ini bisa hilang atau berubah di 2035.
Solusinya, kamu bisa fokus ke skill yang susah diganti AI, kayak kreativitas atau empati.
2. Kesenjangan Skill
Kalau nggak ngerti AI atau nggak punya akses belajar, kamu bisa ketinggalan. Di X (2025), anak muda di negara berkembang pada khawatir soal ini.
Solusinya kamu bisa manfaatin sumber gratis kayak YouTube atau Coursera.
3. AI yang Bias
Algoritma AI bisa diskriminatif, kayak kasus Amazon di 2018 yang tolak kandidat perempuan. Ini bisa ngerusak peluang karier.
Solusinya, kamu bisa dukung gerakan etika AI dan pelajari dampak sosialnya.
4. Ketergantungan ke Teknologi
Terlalu andelin AI bisa bikin kita lupa cara selesain masalah sendiri.
Solusinya kombinasikan antara skill teknis dan non-teknis biar tetep fleksibel.
5. Saingan Global
Di dunia WFA, kamu bersaing sama freelancer dari mana aja, termasuk yang kasih harga murah.
Kamu bisa pakai cara yang sama atau menemukan posisimu sendiri. Caranya, bikin personal branding yang kuat di X atau LinkedIn.
Apa yang Harus Disiapin?
Biar sukses di era AI 2035, ini langkah-langkah buat kamu, meski nggak jago teknologi:
1. Jadi Melek AI
Ngerti dasar AI (kayak machine learning atau AI generatif) bikin kamu bisa manfaatin peluang. Mulai sekarang sempatkan diri untuk:
- Ikut kursus “AI for Everyone” di Coursera, gratis!
- Baca blog Towards Data Science atau ikutin diskusi AI di X.
- Coba mainin ChatGPT atau Canva AI buat ngerti cara kerjanya.
Tantangannya, kamu harus banyak belajar seputar istilah-istilah yang digunakan AI.
2. Asah Skill Anti-Disrupsi
Skill kayak kreativitas, komunikasi, atau empati bakal tetep laku meski AI merajalela.
Tips Praktis Belajar Skill Anti-Disrupsi:
- Belajar pemasaran digital atau manajemen proyek di LinkedIn Learning.
- Bikin portofolio di Behance, misalnya desain atau artikel.
- Join komunitas WFA di X buat cari peluang.
Tantanganny belajar sambil kerja bisa melelahkan banget!
3. Bikin Personal Branding
Di pasar WFA, kamu harus standout biar dilirik klien. Caranya:
- Bikin profil LinkedIn yang kece, ceritain keahlianmu dengan gaya.
- Share tips atau pengalaman di X, kayak “Cara Pakai AI buat Bikin Konten”.
- Kumpulin karya di Google Drive atau Behance.
4. Gabung Komunitas AI
Kenalan sama orang-orang di dunia AI bisa kasih info lowongan atau tawaran kolaborasi.
Kamu bisa mulai dari:
- Join grup “AI Indonesia” di X atau komunitas LinkedIn.
- Ikut webinar AI di Eventbrite, meski cuma dengerin dulu.
- Tulis artikel pendek atau share pengalaman di forum.
Tantangannya, networking butuh waktu dan keberanian.
5. Pantau Tren AI
AI bisa berubah cepet banget. Pantau tren AI bakal bikin kamu lebih unggul duluan.
Caranya:
- Subscribe AI Weekly atau The Algorithm dari MIT.
- Ikutin diskusi AI di X, kayak soal AI di kesehatan.
- Coba alat AI kayak DALL-E buat bikin karya kreatif.
Tantangannya infonya ada banyak banget, dan itu bisa bikin kewalahan.
6. Atur Keuangan Biar Aman
Penghasilan WFA kadang naik-turun, apalagi pas AI bikin pasar berubah cepet.
Tipsnya:
- Pakai aplikasi Money Lover buat catet duit masuk-keluar.
- Sisihkan 20% penghasilan buat dana darurat dan pajak.
- Belajar keuangan freelance dari YouTube atau blog.
Tantangan buat pemula, kamu mungkin akan susah disiplin kalau duit pas-pasan.
7. Bikin Penghasilan Pasif
Penghasilan pasif kasih kebebasan finansial, apalagi pas pasar kerja goyang.
Tips praktis bikin penghasilan pasif:
- Bikin kursus online di Udemy, kayak “Cara Pakai AI buat Bisnis”.
- Jual template atau eBook di Etsy atau Karyakarsa.
- Monetisasi blog atau YouTube pake iklan atau afiliasi.
Tantangannya, butuh waktu awal buat bikin konten yang laku.
Simulasi Persiapan Perjalanan Karier di Era AI
2025–2027
Belajar AI dasar lewat kursus gratis, bikin portofolio artikel atau desain, dan ambil proyek kecil di Sribulancer. Penghasilan mungkin Rp 2–5 juta/bulan.
2028–2030
Jadi spesialis pelatihan AI atau manajemen proyek, join komunitas di X, dan bikin eBook buat penghasilan pasif. Penghasilan naik ke Rp10–20 juta/bulan.
2031–2035
Jadi ahli etika AI atau desainer UX, kerja sama klien global, dan penghasilan stabil Rp20–50 juta/bulan, plus duit pasif dari kursus.
Tantangan Umum
- Pekerjaan Ilang: Kerjaan rutin kayak entri data bakal lenyap.
- Kesenjangan Skill: Nggak ngerti AI bikin ketinggalan banyak hal.
- Saingan Global: Bersaing sama freelancer dari seluruh dunia.
- Etika AI: Algoritma bias bisa ngerusak peluang kerja.
- Capek Mental: Terus belajar dan beradaptasi bisa bikin burnout.
Keuntungan Era AI
- Peluang Baru: Profesi kayak spesialis etika AI atau kreator konten bakal booming.
- Fleksibel: AI dukung gaya hidup WFA, kamu bisa kerja dari mana aja.
- Dampak Besar: Bantu solusi AI di kesehatan atau pendidikan bikin hidup lebih bermakna.
- Duit Gede: Skill AI spesifik bisa kasih bayaran tinggi.
Di 2035, AI bakal bikin dunia kerja jadi lebih dinamis, dengan peluang keren kayak spesialis etika AI atau kreator konten, tapi juga risiko kayak pekerjaan hilang atau persaingan sengit.
Mulai dari sekarang, kamu harus biasakan belajar AI dasar, asah skill yang nggak gampang diganti, dan bikin personal branding yang menonjol.
Langkah kecil kayak ikut kursus gratis atau coba alat AI bisa bawa kamu ke karier impian.
Yuk, sambut era AI dengan percaya diri dan wujudkan masa depanmu!